SKOR.id – Baggio: The Divine Ponytail (Italia: Il Divin Codino) merupakan film olahraga biografi yang rilis pada 2021.Film ini disutradarai Letizia Lamartire, ditulis oleh duet Ludovica Rampoldi dan Stefano Sardo, serta dibintangi Andrea Arcangeli, Valentina Belle, dan Thomas Trabacchi.&nbsp;Film didasarkan pada peristiwa kehidupan nyata dari legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio. Netflix merilis film Baggio: The Divine Ponytail pada 26 Mei 2021.RingkasanBaggio: The Divine Ponytail bercerita tentang sejarah karier mantan bintang sepak bola Italia, Roberto Baggio (diperankan Andra Arcangeli), selama 22 tahun.Kisahnya mencakup hubungan Baggio dengan anggota keluarga, debutnya yang penuh gejolak sebagai pemain, dan perbedaan dengan beberapa pelatihnya.Juga kisah pasang surutnya sebagai pemain, momen cedera, hingga latar belakang sang legenda memeluk agama Buddha seperti yang dipraktikkan di Soka Gakkai International.&nbsp;Film ini dimulai saat Baggio muda bermimpi memenangkan Piala Dunia bersama Italia melawan Brasil, untuk membalas dendam kekalahan Italia pada final Piala Dunia 1970.&nbsp;Momen paling penting dalam karier Baggio adalah Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, ketika ia ikut membawa Gli Azzurri ke final melawan Brasil.&nbsp;Baggio sebenarnya mempunyai kesempatan mengangkat trofi Piala Dunia 1994 sekaligus melakukan balas dendam atas Brasil, yang telah lama diimpikannya.&nbsp;Sayangnya, pertandingan ditentukan melalui adu penalti, dan Baggio sendiri gagal mengeksekusi penalti terakhir, sehingga harus menyerahkan trofi tersebut kepada Brasil.&nbsp;Pada 2002, ia berharap bisa berpartisipasi dalam Piala Dunia di Korea Selatan-Jepang. Tapi, cedera serius jelang akhir musim Liga Italia membuyarkan harapannya.&nbsp;Baggio sebenarnya sudah kembali bermain sepak bola setelah 77 hari pulih dari cederanya.&nbsp;Namun, pelatih kepala Tim Nasional Italia saat itu, Giovanni Trapattoni, secara kontroversial memutuskan untuk tidak memanggilnya.&nbsp;Film berakhir dengan dukungan kepada Baggio dari keluarga dan teman-temannya, serta cinta dari para penggemar yang telah menemaninya sepanjang kariernya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5pZ9k64LG1s?si=6fgPL1D-uBI262WY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Ulasan NegatifBaggio: The Divine Ponytail sebagian besar mendapat ulasan negatif. &nbsp;Dalam situs agregator ulasan Rotten Tomatoes, film ini dapat rating persetujuan 60% berdasarkan 5 ulasan, dengan rating rata-rata tertimbang 4,9/10.Ben Kenigsberg dari The New York Times menulis, "Dalam kehidupan nyata, seorang penyiar memanggilnya 'mungkin pemain yang paling dicintai di sepak bola Italia.'”&nbsp;“Sayangnya film tersebut tidak pernah menyampaikan bagaimana atau mengapa Baggio menjadi begitu dicintai.”&nbsp;“Bahkan scene&nbsp;sepak bola pun asal-asalan. Alih-alih berlama-lama di lapangan, sutradara Letizia Lamartire malah menampilkan teman dan keluarga Baggio menonton televisi.”“Film ini berpacu melalui perkembangan penting, seperti pemulihan Baggio dari cedera atau komitmen terhadap meditasi Buddhis," kata Kenigsberg.Pemeran<ul><li>Andrea Arcangeli sebagai Roberto Baggio</li><li>Valentina Belle sebagai Andreina</li><li>Thomas Trabacchi sebagai Vittorio Petrone</li><li>Andrea Pennacchi sebagai Florindo</li><li>Anna Ferruzzo sebagai Matilde Baggio</li><li>Simone Colombari sebagai manajer Fiorentina</li><li>Antonio Zavatteri sebagai Arrigo Sacchi</li><li>Martufello sebagai Carlo Mazzone</li><li>Beppe Rosso sebagai Giovanni Trapattoni</li><li>Marc Clotet sebagai Josep "Pep" Guardiola</li><li>Daisaku Ikeda (arsip)</li><li>Roberto Baggio (arsip)</li><li>Paolo Maldini (arsip)</li></ul><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FufwrOXgwGI?si=Lhg7wPhOR1y8NbrZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film ini ungkap kegagalan penalti Baggio di Piala Dunia 1994 hingga keputusannya jadi pemeluk Buddha.

Films

Baggio: The Divine Ponytail, Biografi Pasang Surut Karier Roberto Baggio

SKOR.id – Euro 2024 (Kejuaraan Piala Eropa 2024) akan mulai bergulir di Jerman pada 14 Juni mendatang. Menarik untuk mencermati siapa saja pemain yang akan dipanggil oleh Luciano Spalletti selaku pelatih tim juara bertahan Italia.Spalletti kini dipastikan bisa memanggil hingga 26 pemain untuk Euro 2024, lalu siapa yang sudah mendapat tempat di skuad Italia?&nbsp;Persatuan Asosiasi-asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) awalnya berencana mengurangi skuad menjadi 23 pemain pada level sebelum pandemi. Namun, pada Jumat (3/5/2024) UEFA mengumumkan bahwa pelatih akan diberikan opsi skuad antara minimal 23 dan maksimal 26 pemain.Bangku cadangan juga akan ditambah menjadi 15 anggota tim, yang berarti tidak ada seorang pun yang harus berada di tribune selama turnamen berlangsung dari 14 Juni hingga 14 Juli 2024.Hal ini akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai siapa yang akan dibawa Spalletti untuk memperkuat Gli Azzurri di Jerman selama musim panas, saat mereka berusaha mempertahankan gelar juara Eropa, atau merebut trofi ketiga turnamen ini setelah 1968 dan 2020 (digelar pada 2021).Batas waktu pengumuman skuad final adalah 7 Juni dan Italia akan menghadapi Spanyol, Kroasia, dan Albania di babak penyisihan grup Euro 2024.Para Pemain yang Dijamin Masuk Skuad ItaliaSeperti dikutip Calciomercato.com, sudah ada 13 pemain yang dijamin mendapat tempat di Timnas Italia. Namun, ini tentu saja dengan asumsi mereka terhindar dari cedera.Ke 13 pemain itu adalah Gianluigi Donnarumma, Guglielmo Vicario (untuk kiper), Alessandro Bastoni, Federico Dimarco, Giovanni Di Lorenzo, Giorgio Scalvini, Matteo Darmian (bek), Nicolo Barella, Jorginho, Bryan Cristante, Davide Frattesi, Lorenzo Pellegrini (gelandang), dan Federico Chiesa (penyerang).Gianluca Scamacca sebelumnya sudah mendapat peringatan. Namun mengingat performanya baru-baru ini untuk Atalanta BC – termasuk saat mencetak gol saat ditahan 1-1 oleh Olympique Marseille di semifinal pertama Liga Europa pada Kamis (2/5/2024) malam – sepertinya striker berusia 25 tahun itu akan dibawa ke Jerman.Sementara itu nama-nama seperti Mateo Retegui, Giacomo Raspadori, dan Riccardo Orsolini (penyerang), serta Francesco Acerbi dan Gianluca Mancini (bek), kemungkinan besar juga akan dipertimbangkan oleh Spalletti untuk bergabung.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/3d5dNBJ2KgE?si=1xAt1AQkB-MyWdMR" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Saat ini sudah ada 13 pemain yang dijamin masuk skuad Italia untuk Euro 2024.

World

Jumlah Pemain Ditambah, Timnas Italia Siap Perluas Skuad untuk Euro 2024

SKOR.id - Giorgio Chiellini, mantan bek Timnas Italia dan Juventus akan hadir di Stadeo Live Podcast, pada Sabtu (27/4/2024) dimulai pukul 08.00 WIB.Dalam Stadeo Live Podcast with Chiellini, akan membahas segala hal mengenai Giorgio Chiellini seperti perjalanan karier dan kisah inspiratif yang dimilikinya.Giorgio Chellini memang salah satu legenda hidup bek Juventus dan Timnas Italia. Bersama pemain yang memiliki panggilan Kingkong ini, Juve dan Italia berada di momen terbaik.Bersama Giorgio Chiellini, Juventus meraih 21 trofi dengan 9 di antaranya gelar Liga Italia.Bersama Giorgio Chiellini, Timnas Italia juga pernah meraih gelar di ajang internasional yaitu juara Piala Eropa (Euro 2020).Giorgio Chiellini memang identik dengan Juventus. Dia salah satu pemain yang membuat Juventus memiliki pertahanan yang kokoh.Giorgio Chiellini memulai kariernya di Juventus pada 2004 silam setelah bergabung dari AS Roma dan sempat dipinjamkan ke Livorno.Di Juventus, Giorgio Chiellini juga sempat dipinjamkan ke Fiorentina yang justru merupakan klub rival dari I Banconeri.Bersama Juventus sejak 2005 hingga 2022, Chiellini total telah memainkan 561 pertandingan semua ajang dengan mencetak 36 gol.Dari 561 laga tersebut, 425 laga di antaranya di ajang Liga Italia dengan koleksi 27 gol.Jumlah total laga tersebut membuat Giorgio Chiellini termasuk pemain yang paling banyak tampil dalam sejarah Juventus.Pria yang kini berusia 39 tahun tersebut ada di posisi ketiga di bawah Alessandro Del Piero (705 laga semua ajang) dan Gianluigi Buffon (685 laga semua ajang).Membentuk Trio BBCDalam sejarah Juventus dan di antara fans serta pers Italia dan dunia, ada inisial BBC yang sangat terkenal. Nama itu untuk trio bek Juventus yang terdiri dari Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.Trio bek ini dikenal sangat kuat dan memulai kerja samanya sejak era kepelatihan Antonio Conte hingga ke Massimiliano Allegri. Atau dimulai dari 2011 hingga 2019.Salah satu momen terbaik dari kehadiran ketiganya adalah pada musim 2011-2012, Juventus hanya kebobolan 20 gol dengan rata-rata 0,53 per laga, jumlah tersebut berhasil mereka ulangi pada 2014-2015 dan 2015-2016.Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini mempersembahkan 7 gelar Scudetto, 3 Coppa Italia, dan empat Piala Super Italia ketika membela Juventus.Gelar AkademisSelain dikenal sebagai salah satu bek terbaik dunia, Giorgio Chiellini memiliki gelar doktor. Giorgio Chiellini mendapatkan gelar tersebut di bidang ekonomi dan perdagangan dari Universitas Turin.Dia lulus dengan nilai terbaik atau cum laude. Giorgio Chiellini juga fasih berbahasa Inggris.Gelar tersebut dam kemampuannya di luar sepak bola, tentu saja melengkapi kehidupannya baik sebagai mantan pemain sepak bola maupun sebagai seorang ayah yang menjadi kebanggaan bagi keluarganya.Chieliini memiliki istri bernama Carolina Bonistalli yang tiada lain merupakan wanita yang telah dikenalnya sejak lama dan menjadi kekasihnya. Mereka menikah pada Juli 2014 silam dan dikaruniani dua anak yaitu Nina yang lahir pada Juli 2015 dan Olivia pada Juni 2019.Pada 12 Desember 2023, Giorgio Chiellini memutuska pensiun sebagai pemain sepak bola setelah dirinya bermain bersama klub Los Angeles FC.Lalu pada 16 Januari 2024, Chiellini menjadi bagian dari manajemen Los Angeles FC di bagian Pengembangan Pemain.Jadi, yuk ikuti Stadeo Live Podcast with Chiellini, Sabtu (27/4/2024), yang dimulai pada pukul 08.00 WIB.<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=162tkk2ifrj8l0mkp68olal2il"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/anWsV1Rm4-I?si=ULGzXdukroV-z7sX" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Giorgio Chiellini akan hadir dalam Stadeo Live Podcast pada Sabtu (27/4/2024) pukul 08.00 WIB.

Liga Italia

Ikuti Ngobrol dengan Giorgio Chiellini di Stadeo Live Podcast

SKOR.id - Timnas Italia kembali memetik hasil positif pada pertandingan uji coba internasional, setelah berhasil menekuk Ekuador dengan skor 2-0.Pertemuan antara Ekuador vs Italia pada laga uji coba internasional kali ini dilangsungkan di Red Bull Arena, New Jersey, Amerika Serikat, Senin (25/3/2024) dini hari WIB.Dua gol kemenangan anak asuh Luciano Spalletti ke gawang Ekuador diceploskan oleh Lorenzo Pellegrini di menit ketiga, dan satu gol Nicolo Barella pada menit 90'+4.Kemenangan saat menghadapi Ekuador ini, mengikuti hasil positif yang diperoleh Timnas Italia pada laga uji coba internasional, setelah sebelumnya mengalahkan Venezuela dengan skor 2-1.Pertandingan menghadapi Ekuador menjadi laga keempat Luciano Spalletti menangani Glia Azzurri, sejak ditunjuk menjadi pelatih pada September 2023 lalu.Tercatat dalam delapan pertandingan saat menangani Italia, Luciano Spalletti sukses mempersembahkan lima kemenangan, dua kali imbang, dan satu kekalaahan.Satu satunya kekalahan Italia terjadi saat ditundukkan Inggris 1-3 pada pertandingan Kualifikasi Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Selain mempersembahkan hasil positif untuk Timnas Italia, Luciano Spalletti juga memberikan kesempatan kepada para pemain debutan untuk membela Gli Azzurri.Dilansir dari Sky Italia, pelatih berusia 65 tahun itu telah memberikan kesempatan kepada empat pemain debutan di eranya sebagai pelatih Timnas Italia.Berikut ini 4 pemain debutan Timnas Italia di era Luciano Spalletti1. Destiny UdogieDestiny Udogie saat ini membela Tottenham Hotspur, pada 14 Oktober 2023, ia mendapat kesempatan pertama tampil sebagai pemain Timnas Italia.Destiny Udogie masuk pada menit ke-79 menggantikan Federico Dimarco, ketika Glia Azzurri menghadapi Malta di Kualifikasi Euro 2024.Italia berhasil meraih kemenangan 4-0 atas Malta dan Destiny Udogie menyumbang satu assist untuk gol Davide Frattesi pada menit 90'+3.2. Andrea CambiasoAndrea Cambiaso adalah salah satu pemain Inter Milan yang dinilai tampil apik musim ini, ia pun mendapat kesempatan membela Italia di laga internasional.Bek berusia 24 tahun itu tampil debut pada pertandingan menghadapi Venezuela, Jumat (22/3/2024) dini hari WIB, ia bermain selama 74 menit sebelum ditarik keluar, untuk digantikan Nicolo Zaniolo.Pada pertandingan melawan Ekuador, Andrea Cambiaso tak mendapat banyak waktu tampil, setelah masuk di menit ke-88 menggantikan Federico Dimarco.3. Raoul BellanovaPada pertandingan melawan Ekuador, Raoul Bellanova memperoleh kesempatan debut, ia dimainkan di posisi gelandang kanan oleh Luciano Spalletti.Sebenarnya pemain Torino itu bisa saja mendapat kesempatan debut saat melawan Venezuela, tetapi di laga tersebut ia hanya menghangatkan bangku cadangan.Raoul Bellanova tampil selama 45 menit membela Italia melawan Ekuador, ia kemudian digantikan oleh Giovanni Di Lorenzo.4. Guglielmo VicarioSatu lagi pemain yang memperoleh kesempatan debut di Timnas Italia era Luciano Spalletti adalah Guglielmo Vicario, yang dimainkan melawan Ekuador.Penjaga gawang Tottenham Hotspur itu tampil penuh selama 90 menit, dan menjaga gawang Italia tak kebobolan dari gempuran La Tri.Guglielmo Vicario sebenarnya sudah masuk ke dalam skuad Timnas Italia sejak tahun 2022 lalu, tetapi keberadaan Gianluigi Donnarumma membuat ia harus berjuang keras mendapatkan kesempatan tampil di bawah mistar gawang Gli Azzurri.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Gu_bdMUayyo?si=DEQzklVBnuVEZ9g0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sementara ini ada empat pemain debutan di Timnas Italia, pada era kepelatihan Luciano Spalletti.

4 Pemain Debutan Timnas Italia di Era Luciano Spalletti

SKOR.id - Gianluigi Donnarumma kembali beraksi ketika membela Italia berhadapan dengan Venezuala pada laga uji coba internasional.Gianluigi Donnarumma menjadi penjaga gawang utama Timnas Italia saat melawan Venezuela di Stadion Chase, Florida, Jumat (22/3/2024) dini hari WIB.Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan tipis 2-1 untuk Italia berkat dua gol yang dicetak Mateo Retegui (40', 80').Pada kemenangan tersebut, Gianluigi Donnarumma menjadi salah satu pemain yang mendapat sorotan setelah mampu menghentikan penalti Salomon Rondon di awal pertandingan.Ternyata Gianluigi Donnarumma memiliki catatan menarik setelah aksinya menggagalkan penalti Salomon Rondon, seperti dilansir dari Sky Italia.Tercatat penjaga gawang Paris Saint-Germain (PSG) itu, memiliki rata-rata penyelamatan penalti sebesar 25,5 persen,.Persentase penyelamatan penalti tersebut cukup tinggi, jika dibandingkan dengan salah satu stoper penalti terbaik belakangan ini, Samir Handanovic, dengan 27,4 persen.Selain itu, keberhasilan menghentikan sepakan Salomon Rondon dari titik putih saat melawan Venezuela, menjadi yang pertama bagi Gianluigi Donnarumma dalam enam kesempatan, ketika menghadapinya bersama Timnas Italia.Sebelumnya kiper terakhir Italia yang berhasil menghentikan tendangan penalti adalah Gianluigi Buffon, yaitu pada tahun 2015 saat menghadapi Kroasia.Pada Euro 2020 (Piala Eropa 2020), Donnarumma juga sempat beberapa kali berurusan dengan algojo titik putih, terutama pada babak adu penalti.Total pemain berusia 25 tahun itu menghadapi sembilan tendangan penalti, sebanyak lima penalti gagal menembus gawangnya di mana tiga di antaranya berhasil ia selamatkan dengan tangannya sendiri.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Sepatu_bola_dan_sarung_tangan_custom_untuk_Gianuigi_Donnaruma_dari_Jordan_Dawson_M_Yusuf_Skor_id_f5fb3554bf.jpg" alt="Sepatu bola dan sarung tangan custom untuk Gianuigi Donnaruma dari Jordan Dawson. (M. Yusuf/Skor.id)"><figcaption>Sepatu, bola, dan sarung tangan custom untuk Gianuigi Donnaruma dari Jordan Dawson. (M. Yusuf/Skor.id)</figcaption></figure>Pada kesempatan adu penalti pertama melawan Spanyol di babak semifinal Euro 2020, tendangan Dani Olmo melambung tinggi, lalu tendangan Alvaro Morata berhasil ia selamatkan sebelum kemasukan dua gol.Pada pertandingan final lagi-lagi ia menghadapi adu penalti, di mana aksinya menjadi penentu kemenangan Italia.Inggris berhasil mencetak dua gol pertama dari titik putih, Marcus Rashford sebagai penendang ketiga justru sepakannya membentur tiang.Donnarumma kemudian beraksi dengan mengamankan tendangan Jadon Sancho dan Bukayo Saka yang menjadi penentu gelar Euro 2020 untuk Italia.Donnarumma bahkan sempat tidak sadar momen penyelamtan penalti Bukayo Saka menjadi penentu gelar.Aksi penting pada babak adu penalti, juga pernah dialami pemain dengan tinggi 196 sentimeter itu ketika masih membela AC Milan.Momen itu terjadi saat ia membela AC Milan menghadapi Juventus di laga Piala Super Italia 2016.Imbang 1-1 di waktu normal dan tak ada tambahn gol di waktu perpanjangan, laga kemudian dilanjutkan ke babak adu penalti.Pada momen penting ini gawang Donnarumma jebol tiga kali melalui Claudio Marchisio, Gonzalo Higuain dan Sami Khedira.Sepakan Mario Mandzukic gagal menemui sasaran, dan saat menghadapi sang penendang kelima, Paulo Dybala, Donnarumma berhasil menghentikannya, AC Milan pun berhak meraih gelar Piala Super Italia.Donnarumma juga mengambil peran penting ketika melakoni adu penalti di babak semifinal Coppa Italia melawan Lazio, ia berhasil mengamankan tendangan Sergej Milinkovic-Savic dan Lucas Leiva, AC Milan menang pada laga itu.Momen kemenangan di babak adu penalti lain yang pernah dimenangkan Donnarumma adalah ketika melawan Rio Ave di babak kualifikasi Liga Europa 2020-2021.Pertandingan berakhir dengan kemenangan 9-8 untuk AC Milan di babak adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 2-2.Donarumma yang juga maju sebagai penendang, gagal melakukan tugasnya, tetapi ia berhasil menyelamatkan tendangan terakhir pemain Rio Ave, di antara tiga kegagalan tim asal Portugal tersebut.Satu-satunya kegagalan Donnarumma pada babak adu penalti adalah saat membela PSG menghadapi OGC Nice di ajang Piala Prancis tahun 2022.Kedua tim bermain imbang 0-0, pada babak adu penalti, Donnarumma melakukan kesalahan, sehingga OGC Nice menang dengan skor 6-5.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0ml9m1V3Bs0?si=FnbluH3FFFR0TLTS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gianluigi Donnarumma berhasil menghentikan penalti Salomon Rondon pada laga Italia vs Venezuela.

Gianluigi Donnarumma Spesialis Peredam Penalti

SKOR.id – Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti memperingatkan para pemain harus seperti yang ia sebut sebagai “memperhatikan semua yang kami katakan dan lakukan” ketika mewakili skuad Italia.&nbsp;Pernyataan itu ditegaskan Spalletti setelah dirinya memulangkan bek tengah Francesco Acerbi di tengah tuduhan melakukan tindakan rasisme.Pertandingan persahabatan yang akan dilakoni Timnas Italia melawan Venezuela pada hari Kamis (21/3/2024) dan Ekuador pada Minggu (24/3/2024) dibayangi oleh kontroversi seputar Acerbi, bek tengah andalan Inter Milan yang menjadi bagian dari Gli Azzurri saat merebut trofi Euro 2020 itu.Saat Inter menjamu SSC Napoli pada laga pekan ke-29 Liga Italia 2023-2024, Minggu lalu, bek Napoli Juan Jesus memberi tahu wasit bahwa Acerbi telah “memanggilnya n***o” dan kemudian menjelaskan kepada DAZN bahwa bek Inter tersebut telah meminta maaf.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CROE9iqMNfx"></oembed></figure>Hal ini mendorong Spalletti dan FIGC untuk membebaskan Acerbi dari tugas internasional, meskipun bek berusia 36 tahun tersebut mengatakan kepada wartawan pada Senin (18/3/2024) malam bahwa dia “tentu saja tidak mengatakan apa pun yang bersifat rasis.”Spalletti pun langsung mengadakan konferensi pers pada Senin malam itu dan pertanyaan pertama yang muncul adalah mengenai situasi ini.&nbsp;“Ada pernyataan yang kami keluarkan dan pikiran saya ada di sana. Kami semua memutuskan untuk melakukan ini bersama-sama,” ujar Spalletti, seperti dikutip Football Italia.“Saya tidak ingin berada di posisi ini. Tetapi kami memiliki tanggung jawab terhadap olahraga yang sangat penting bagi bangsa kami. Mengingat apa yang muncul, kita semua harus bertindak, bahkan ketika segala sesuatunya belum sepenuhnya diklarifikasi.“Francesco mengatakan kepada saya bahwa ini bukanlah insiden rasisme. Namun kita harus selalu berhati-hati dengan perilaku kita, memperhatikan segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan. Terutama ketika kita adalah bagian dari Nazionale (sebutan untuk Timnas Italia).“Dua jam yang kami habiskan di lapangan sangatlah penting, begitu pula 22 jam lainnya dalam sehari saat kami mewakili Nazionale.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Francesco Acerbi has left the <a href="https://twitter.com/hashtag/Azzurri?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#Azzurri</a> camp, with Gianluca Mancini being called up in his place.<a href="https://twitter.com/hashtag/VivoAzzurro?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#VivoAzzurro</a> <a href="https://t.co/tRTyoGIXN0">pic.twitter.com/tRTyoGIXN0</a>— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) <a href="https://twitter.com/Azzurri_En/status/1769725762825777581?ref_src=twsrc%5Etfw">March 18, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Lebih jauh Spalletti menjelaskan ia sangat kecewa ketika harus mengambil keputusan dalam situasi seperti ini. Ia mengakui seluruh anggota tim terlibat di dalamnya. Acerbi, menurut Spalletti, berada dalam situasi sulit dan ia juga pemain penting bagi Italia. “Tidak ada perubahan sehubungan dengan kekuatan tim,” tutur Spalletti.Spalletti pernah menjadi pelatih Napoli selama dua tahun dan menangani Juan Jesus. Publik pun penasaran apakah sang pelatih pernah mencari cerita dari sisi pemain Brasil itu? “Saya mencoba menelepon, tetapi teleponnya dimatikan,” ucapnya.Jika terbukti bersalah menggunakan pelecehan rasis, maka Acerbi bisa menghadapi larangan bermain 10 pertandingan Liga Italia. Untuk menggantiikan Acerbi, yang sudah mengantongi 34 caps&nbsp;dan satu gol bersama Gli Azzurri, langsung memanggil bek AS Roma, Gianluca Mancini.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kKXNnItbEzc?si=M01KBhUxwA0bn1Ly" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Francesco Acerbi sudah menepis tudingan rasisme saat ditanya pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti.  

Dituduh Rasis, Luciano Spalletti Pulangkan Francesco Acerbi

SKOR.id - Timnas Italia akan menghadapi laga krusial yang akan menentukan nasib mereka untuk tampil di putaran final Euro 2024.Gli Azzurri menantang Ukraina dalam pertandingan terakhir kualifikasi Euro 2024 Grup C, Senin (20/11/2023) atau Selasa dini hari WIB.Laga Ukraina vs Italia akan digelar di Jerman, tepatnya di Stadion BayArena. Italia hanya membutuhkan minimal hasil imbang yang membuat mereka lolos sebagai runner up Grup C.Menjelang pertandingan menentukan ini, isu tentang eksekutor penalti (penembak penalti) di Timnas Italia muncul setelah kegagalan Jorginho mencetak gol dari penalti saat lawan Makedonia Utara, Jumat (17/11/2023) atau Sabtu dini hari WIB lalu.Beruntung bagi Jorginho karena kegagalannya mencetak gol dari penalti tidak memengaruhi hasil.Italia tetap menang 5-2 atas Makedonia Utara dan kini ada di posisi kedua klasemen sementara Grup C dengan 13 poin, jumlah poin yang sama yang diraih Ukraina yang ada di posisi ketiga.Meski demikian, kegagalan Jorginho mencetak gol dari penalti tersebut memberikan kekhawatiran. Mantan bintang Timnas Italia, Giuseppe Bergomi, yang membawa Italia juara Piala Dunia 1982, meminta Jorginho untuk berhenti menjadi eksekutor penalti untuk Italia."Sudah cukup bagi Jorginho. Saya ingin dia bilang kepada pelatih agar pemain lain saja yang mengambilnya jika ada kesempatan penalti lagi," kata Beppe Bergomi, terkait kegagalan Jorginho tersebut.Kegagalan mencetak gol dari penalti saat lawan Makedonia Utara tersebut merupakan kegagalan keempat kalinya dalam karier Jorginho bersama Timnas Italia sebagai penembak penalti, atau tiga kali gagal secara beruntun.Karena itulah, Beppe Bergomi menyatakan bahwa Jorginho memang pantas dipuji karena keberaniannya untuk kembali mengambil penalti. Namun, dengan kegagalan terakhir ini, memperlihatkan bahwa harus ada pemain lain yang menjadi eksekutor.Yang menarik, pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, tetap memberikan dukungan kepada Jorginho meski bintang klub Arsenal ini kembali gagal mencetak gol dari penalti saat lawan Makedonia Utara."Jorginho seharusnya mendapatkan pujian atas performanya. Dia tidak menempatkan bola dengan baik dan kiper lawan melakukan penyelamatan yang bagus," kata Luciano Spalletti."Dia tetaplah spesialis penembak penalti bagi Italia. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia akan tetap menjadi eksekutor pada penalti selanjutnya dan dia mengatakan 'ya'," kata Luciano Spalletti.Sky Sport menampilkan data penembak penalti di Timnas Italia sejak 2012 yang bersumber dari Opta yang minimal mengambil dua tembakan penalti.Jorghinho sendiri memiliki persentase yang hanya mencapai 60 persen tingkat keberhasilannya. Namun, persentase tersebut terbilang cukup jika melihat jumlah kesempatan penalti yang diambilnya.Penalti yang dilakukannya saat lawan Makedonia Utara di laga Sabtu lalu itu, merupakan ke-10 kalinya dalam karier Jorginho bersama Gli Azzurri. Dari 10 kesempatan tersebut, 6 tembakan di antaranya berhasil menjadi gol.Sedangkan 4 tembakannya gagal dengan perincian 3 kali diredam kiper dan 1 kali melenceng dari sasaran. Selain Jorginho, penembak penalti Timnas Italia lainnya yang juga memiliki persentase yang sama adalah Leonardo Bonucci.Leonardo Bonucci mengambil 5 kali kesempatan sebagai penembak penalti, dengan 3 di antaranya menjadi gol, 1 lainnya diredam kiper, dan 1 melenceng dari sasaran.Sementara itu, pemain yang memiliki rekor 100 persen dengan jumlah kesempatan penalti terbanyak adalah Daniele De Rossi.Mantan bintang AS Roma ini dalam kariernya bersama Timnas Italia (2004-2017) telah enam kali menjadi eksekutor penalti Gli Azzurri dan semuanya berhasil menjadi gol.Lalu ada Antonio Candreva, Mario Balotelli, Andrea Pirlo, eksekutor yang mengambil lebih dari dua penalti dan juga berhasil menjadi gol.Enam Eksekutor di Skuad Italia Saat IniFaktanya, Italia memang belum memiliki eksekutor penalti yang berani mengambil risiko seperti hanya Jorginho. Di skuad Timnas Italia saat ini, ada enam pemain yang pernah menjadi eksekutor penalti untuk Italia.Mereka adalah Jorginho, Ciro Immobile, Stephan El Sharawy, Riccardo Orsolini, Domenico Berardi, dan Matteo Darmian.Di antara pemain tersebut, Jorginho memang lebih memiliki pengalaman dengan telah mengambil 10 kali penalti. Sedangkan Ciro Immobile dan Domenico Berardi masing-masing dua kali menjadi eksekutor dan semuanya berhasil menjadi gol.Lalu Ricardo Orsilini dan El Shaarawy masing-masing satu kali sebagai eksekutor dan keduanya berhasil mencetak gol. Hanya Matteo Darmian yang gagal mencetak gol penalti dari satu kali kesempatan yang didapatkannya.Persentase Keberhasilan Penembak Penalti Timnas Italia Sejak 20121. Daniele De Rossi - 100% (6 Penalti, 6 Gol)2. Antonio Candreva - 100% (4 Penalti, 4 Gol)3. Mario Balotelli - 100% (4 Penalti, 4 Gol)4. Andrea Pirlo - 100% (3 Penalti, 3 Gol)5. Alberto Aquilani - 100% (2 Penalti, 2 Gol)6. Ciro Immobile - 100% (2 Penalti, 2 Gol)7. Domenico Berardi - 100% (2 Penalti, 2 Gol)8. Emanuele Giacherini - 100% (2 Penalti, 2 Gol)9. Fabio Quagliarella - 100% (2 Penalti, 2 Gol)10. Federico Bernardeschi - 100% (2 Penalti, 2 Gol)11. Lorenzo Insigne - 100% (2 Penalti, 2 Gol)12. Andrea Bellotti - 67% (3 Penalti, 2 Gol)13. Jorginho - 60% (10 Penalti, 6 Gol)14. Leonardo Bonucci - 60% (6 Penalti, 3 Gol)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SnVjvH9RAT0?si=5NIf4T0kbgVKHat8" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Timnas Italia akan menghadapi laga krusial lawan Ukraina, Jorginho dinilai bukan lagi penembak penalti utama Gli Azzurri.

Timnas Italia Minim Eksekutor Penalti, Sukses Jorginho Hanya 60 Persen

SKOR.id - Legenda AS Roma dan Timnas Italia, Francesco Totti, mengungkapkan kisah naik turun hubungannya dengan sang mantan pelatih, Luciano Spalletti.Luciano Spalletti dan Francesco Totti pernah bekerja sama di AS Roma dalam dua periode berbeda, yakni pada 2005-2009 dan 2016-2017.Sempat mengalami masa-masa indah pada periode 2005-2009, Francesco Totti pernah dikabarkan menjalani hubungan yang kurang akur dengan Luciano Spalletti pada periode kedua.Luciano Spalletti pernah membawa AS Roma tiga musim beruntun finis sebagai runner-up yakni di musim 2005-2006, 2006-2007, dan 2007-2008.Pelatih berkepala plontos itu membawa AS Roma memenangi dua gelar Coppa Italia musim 2006-2007 dan 2007-2008, seka sekali Piala Super Italia di musim 2007-2008.Musim 2006-2007, Francesco Totti juga menjadi top skorer Liga Italia dengan torehan 26 gol dalam 35 pertandingan, mengungguli Cristiano Lucarelli dengan 20 gol.Hubungan Francesco Totti dengan Luciano Spalletti memburuk, ketika sang Pangeran Roma sering dicadangkan pada periode keduanya melatih, meski belakangan sang pelatih menyebut hal itu dilakukan karena kebutuhan tim.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Francesco_Totti_saat_membela_AS_Roma_2152063f18.jpeg" alt="Francesco Totti saat masih membela AS Roma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Francesco Totti saat masih membela AS Roma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Kehilangan posisi utama dan kondisi fisik yang mulai menurun, Francesco Totti akhirnya pensiun di akhir musim 2016-2017.Terlepas dari hal tersebut, Totti tak menyimpan dendam, bahkan ia akan dengan senang hati menyambut pelatih Timnas Italia itu jika mereka bertemu."Jika saya bertemu dengannya, saya akan menyambutnya dengan kasih sayang, saya akan senang. Saya percaya bahwa ada ikatan yang mendalam di antara kami. Juga karena apa yang kami lalui bersama, ketika dia tiba dari Udine, adalah untuk saya, dalam hidup saya, sesuatu yang tidak dapat diulang, baik di lapangan maupun dalam kehidupan sehari-hari," ujar Totti."Saya pergi makan malam bersamanya sekali atau dua kali seminggu. Luciano adalah orang yang menyenangkan, lucu, dan tulus. Pada fase terakhir, hubungan kami dikondisikan dari luar, terutama oleh para manajer atau konsultan perusahaan, dan kami tidak lagi memahami satu sama lain. Saya juga membuat kesalahan. Saya yakin kami berdua, jika kami kembali, tidak akan lagi terlibat konflik," ujarnya menambahkan.Seusai sukses membawa Napoli merengkuh Scudetto musim 2022-2023, Spalletti mendapat kepercayaan untuk melatih Timnas Italia, dalam empat pertandingan Gli Azzurri meraih dua kemenangan, sekali kalah, dan sekali imbang.Timnas Italia butuh kemenangan untuk memastikan posisi mereka di putaran final Euro 2024, Totti yakin Gli Azzurri berada di tangan yang tepat karena ia mengenal Spalletti."(Saya) Mengenal dia, yang merupakan salah satu pelatih terbaik, jika bukan yang terbaik di Italia, saya tahu dia akan membuat titik balik," ujar Totti."Tim tahu bagaimana berada di lapangan, Anda bisa melihat mereka bermain lebih bebas, mereka bersenang-senang. Hasilnya akan datang, tetapi ini adalah fase yang sulit bagi sepak bola Italia. Saya hanya berharap kami bisa lolos ke Kejuaraan Eropa dan Piala Dunia. Delapan tahun tanpa berpartisipasi dalam kejuaraan dunia adalah hal yang sulit bagi mereka yang menyukai sepak bola," ujar Totti menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zCxah01hzuQ?si=iLFcCmwquIBUG6hF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Francesco Totti bercerita tentang hubungannya dengan Luciano Spalletti di AS Roma.

Francesco Totti Ungkap Kisah dengan Luciano Spalletti di AS Roma

SKOR.id - Berikut ini lima fakta pertandingan, setelah pertandingan Inggris vs Italia di Grup C babak Kualifikasi Euro 2024 (Kualifikasi Piala Eropa 2024).Laga antara Inggris vs Italia pada pertandingan lanjutan Grup C Babak Kualifikasi Euro 2024, digelar di Stadion Wembley, Rabu (18/10/2023) dini hari WIB.Skuad asuhan Gareth Southgate berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Italia berkat gol yang digelontorkan Harry Kane (32'-pen, 77') dan Marcus Rashford (32'), yang hanya sekali dibalas oleh Gianluca Scamacca (15')Kemenangan atas Italia ini memastikan langkah Inggris untuk maju ke putaran final Euro 2024, setelah poin mereka dipastikan aman.Timnas Inggris memang memimpin di Grup C Kualifikasi Euro 2024 yang juga diisi oleh Timnas Italia, Timnas Ukraina, Timnas Makedonia Utara, dan Timnas Malta.Berkat kemenangan atas Italia, The Three Lions makin mantap di posisi puncak klasemen Grup C dengan torehan 16 poin hasil dari lima kali menang dan sekali imbang dalam enam laga.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Inggris_vs_Italia_di_Kualifikasi_Euro_2024_176607f62d.jpeg" alt="Grup C Kualifikasi Euro 2024 mempertemukan Inggris vs Italia, Harry Kane beradu tajam dengan Domenico Berardi. (M. Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Grup C Kualifikasi Euro 2024 mempertemukan Inggris vs Italia</figcaption></figure>Ukraina membuntuti dengan berada di posisi kedua klasemen sementara Grup C Kualifikasi Euro 2024, dengan koleksi 13 poin, hasil dari empat kemenangan, sekali imbang dan dua kali kalah dari tujuh laga.Italia berada di posisi ketiga dengan perolehan 10 poin, mereka baru bertanding enam kali dengan hasil tiga kemenangan sekali imbang dan dua kali kalah.Timnas Inggris yang sudah pasti lolos masih menyisakan pertandingan menghadapi Malta dan Makedonia Utara, dua tim dengan posisi ter rendah di Grup C dan hasilnya sudah tidak berpengaruh lagi.Tercipta beberapa fakta menarik seusai pertandingan Inggris melawan Italia, salah satunya mengenai pencapaian Harry Kane yang mencetak dua gol pada laga ini.Berikut ini 5 fakta menarik seputar pertandingan Inggris vs Italia1. Ini menjadi kemenangan kandang pertama Inggris atas Italia sejak November 1977, dan melengkapi kemenangan pada bulan Maret lalu di Naples pada laga Kualifikasi Euro 2024.2. Harry Kane kini total mencetak 61 gol untuk Inggris, ia terlibat dalam 32 gol dalam 30 penampilan terakhir untuk the Three Lions (26 gol dan enam assist), termasuk selalu mencetak gol atau mencetak assist dalam 10 laga terakhir.3. Inggris sebelum laga melawan Italia hanya sekali mengalami kekalahan dalam 62 laga kualifikasi turnamen mayor (Piala Dunia atua Euro) dan tak terkalahkan dalam 35 laga kandang (31 menang, 4 imbang), sejak kalah dari Kroasia pada 2007.4. Dari 61 gol Harry Kane untun Inggris, 24 di antaranya ia cetak di Wembley, catatan tersebut melampaui torehan Bobby Charlton yang mencetak 23 gol di stadion legendaris tersebut.5. Jude Bellingham terlibat dalam 16 gol dalam 13 pertandingan musim ini, untuk Real Madrid (10 gol 3 assist dalam 10 laga) dan Inggris (1 gol 2 assist dalam 3 laga). &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LDaoPOn1MaU?si=Lp_C7sLvEH6QPY9U" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Inggris mengalahkan Italia di babak Kualifikasi Euro 2024 (Piala Eropa 2024), sekaligus memastikan tiket lolos ke putaran final.

Kualifikasi Euro 2024: 5 Fakta Menarik Laga Inggris vs Italia

SKOR.id - Jumlah tim yang berhasil lolos ke putaran final Euro 2024 (Piala Eropa 2024) kembali bertambah, hingga Rabu (18/10/2023) dini hari WIB, tercatat sudah ada delapan tim yang memastikan satu tempat di turnamen yang akan digelar di Jerman tersebut.Kedelapan tim tersebut berhasil memastikan satu tiket lolos ke Euro 2024 melalui jalur kualifikasi, selain Jerman yang lolos melalui jalur tuan rumah.Saat ini kedelapan tim yang lolos ke putaran final Euro 2024 adalah Belgia, Prancis, Portugal, Spanyol, Skotlandia, Turki, Austria, dan Inggris yang memastikannya setelah mengalahkan Italia.Inggris berhadapan Italia pada pertandingan keenam di Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2024, dan berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 berkat gol Harry Kane (32'-pen, 77') dan Marcus Rashford (32'), yang hanya sekali dibalas oleh Gianluca Scamacca (15').The Three Lions akan tampil di turnamen Euro ke-11 sepanjang sejarah, sebelumnya mereka tampil pada edisi 1968, 1980, 1988, 1992, 1996, 2000, 2004, 2012, 2016, dan 2020.Kini Italia harus meraih kemenangan pada dua laga tersisa menghadapi Makedonia Utara dan Ukraina demi memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024.Tim lain yang memastikan tiket lolos ke Jerman tahun depan adalah Belgia, setelah mengalahkan Austria 3-2 pada pertandingan di Grup F, Jumat (13/10.2023) atau Sabtu dini hari WIB.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kualifikasi_Euro_2024_Piala_Eropa_2024_dc6019b09f.jpeg" alt="Kualifikasi Euro 2024 (Piala Eropa 2024). (Dede Mauladi/Skor.id)"><figcaption>Inggris telah memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024. (Dede Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Kemenangan ini membuat Belgia mengoleksi 16 poin hasil dari lima kemenangan dan sekali imbang, Euro 2024 menjadi penampilan ke-7 setelah 1972, 1980, 1984, 2000, 2016, dan 2020.Sedangkan Austria yang pada laga berikutnya, Selasa (17/10/2023) menang 1-0 atas Azerbaijan juga memastikan diri mengikuti jejak Belgia lolos ke Jerman, sebelumnya mereka tampil di edisi 2008, 2016, 2020.Prancis yang tampil sempurna di Grup B sudah memastikan lolos ke Euro 2024, setelah meraih kemenangan 2-1 atas Belanda, sehingga Les Bleus telah menyapu enam pertandingan dengan torehan 18 poin.Pada Euro 2024 mendatang akan menjadi partisipasi ke-11 Prancis setelah tampil di Euro 1960, 1984, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, dan 2020.Tim lain yang memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024 adalah Portugal yang memastikannya ketika meraih kemenangan 3-2 atas Slovakia di Grup J, mereka juga meraih hasil sempurna dengan delapan kemenangan dalam delapan laga, terbaru mereka menekuk Bosnia dan Herzegovina 5-0.Sebelum Euro 2024, Timnas Portugal sudah tampil di delapan edisi lain yakni 1984, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, dan 2020.Timnas Spanyol menjadi salah satu tim terbaru yang memastikan diri lolos ke putaran final Euro 2024, berkat kemenangan tipis 1-0 atas Norwegia pada laga lanjutan di Grup A.Spanyol akan tampil di turnamen Piala Eropa ke-12 mereka, mereka telah ikut serta pada 11 edisi sebelumnya di Euro 1964, 1980, 1984, 1988, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, 2020.Hasil yang diraih Spanyol atas Norwegia ini juga memastikan Skotlandia lolos ke Euro 2024, mengikuti kesuksesan mereka lolos ke putaran final pada Euro 2020 lalu.Skotlandia tercatat akan tampil di Euro kempat dalam sejarah mereka, setelah sebelumnya bermain di edisi 1992, 1996, dan 2020.Timnas Turki juga berhasil memastikan diri lolos ke Euro 2024, dan menjadi turnamen Piala Eropa keenam sepanjang sejarah, setelah mengamankan posisi mereka di Grup D.Sebelum memastikan keikutsertaan mereka di Euro 2024, Timnas Turki tampil di edisi 1996, 2000, 2008, 2016, dan 2020.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LDaoPOn1MaU?si=Lp_C7sLvEH6QPY9U" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Inggris menjadi tim kedelapan yang lolos ke Euro 2024, setelah mengalahkan Italia 3-1.

Latest Articles - Timnas Italia